POTRET MARGA SILABAN,KINI DAN DIMASA YANG AKAN DATANG

DAFTAR ISI

HAL

  1. DAFTAR ISI     1
  2. KATA PENGANTAR     2
  3. PENDAHULUAN     3
  4. SEJARAH MARGA SILABAN     4
  5. SILSILAH / TAROMBO SILABAN     5
  6. PENGENALAN DIRI MARGA SILABAN     6
  7. MARGA SILABAN DIHADAPKAN DENGAN PERSEPSI YANG BERBEDA     9
  8. MAKSUD DAN TUJUAN     15
  9. KESIMPULAN     16

KATA PENGANTAR

Horas, salam sejahtera yang dari tuhan Yesus Kristus,

Artikel ini bertujuan hanya untuk membangkitkan semangat baru bagi semua marga Silaban, supaya lebih mengenal diri dan bangga sebagai marga Silaban. Sehingga mampu untuk menjaga rasa kesatuan dan persatuan dengan menjungjung tinggi harkat kekeluargaan dengan saling harga-menghargai antara sesama marga Silaban maupun diluar komunitasnya.

Pemaparan dan ulasan artikel ini, tidak semata-mata untuk menunjukkan kehebatan ataupun kekurangan marga Silaban yang di lakoni saat ini, tetapi lebih untuk mendorong supaya kebenaran tetap menjadi kebenaran dan bukan menjadi pembenaran.

Tulisan artikel ini masih jauh dari sempurna, baik dalam penyusunan kata-kata, cara penyusunan alinea, masih perlu perbaikan. Kami sebagai penulis sangat terbuka untuk menerima saran maupun kritik atas keberadaan artikel ini, Marilah kita sama-sama, saling bahu-membahu untuk memajukan marga Silaban.

Jakarta, 21 Januari 2014

Penulis :

(…..Dapot Parulian Silaban…..) Baca lebih lanjut

SELAMAT TAHUN BARU 2014

Syalom!,Horas ma dihita saluhutna : Selamat Natal 25 Des 2013.
WEB” DATU MANGAMBE MANGAMBIT ” secara khusus mamboan pesan Natal tusude hita pomparan ni Borsak Jungjungan.Yang tertulis di LUK 2 : 1 – 7 : 2:1 Pada waktu itu Kaisar Agustus mengeluarkan suatu perintah, menyuruh mendaftarkan semua orang di seluruh dunia. 2:2 Inilah pendaftaran yang pertama kali diadakan sewaktu Kirenius menjadi wali negeri di Siria. 2:3 Maka pergilah semua orang mendaftarkan diri, masing-masing di kotanya sendiri. 2:4 Demikian juga Yusuf pergi dari kota Nazaret di Galilea ke Yudea, ke kota Daud yang bernama Betlehem, –karena ia berasal dari keluarga dan keturunan Daud– 2:5 supaya didaftarkan bersama-sama dengan Maria, tunangannya, yang sedang mengandung. 2:6 Ketika mereka di situ tibalah waktunya bagi Maria untuk bersalin, 2:7 dan ia melahirkan seorang anak laki-laki, anaknya yang sulung, lalu dibungkusnya dengan lampin dan dibaringkannya di dalam palungan 1 , karena tidak ada tempat bagi mereka di rumah penginapan.
******
AHADO PESAN NI AYAT ON TU HITA?:Secara tidak langsung Tuhan telah memerintahkan manusia untuk menghormati leluhurnya,bahwa sejarah silsilah itu juga perlu diketahui.Pada saat Jusuf dan Maria pulang ke tanah asal leluhurnya yaitu Daud,di waktu saat itulah Tuhan Allah memberikan kasih karunia dengan berkat yang sungguh luar biasa besarnya bagi umat manusia,atas kelahiran Yesus juru selamat.
******
Molo ro parenta sian Toga Sihombing,ingkon pasurathon dirina……,molo sian pinompar ni Borsak Jungjungan,lalap ma ra marsiberengan,humusor – husor huhut hao – hao,ahado?,nadia?tudia?ndang diantusi ho i,au dope,pamalo – malohon i.Laos mordong marsialus – alusan.Antong tapareahi ma nadenggani Amang Raja,Inang soripada,pinompar ni Borsak Jungjungan asa sada hita rap tolhas sahat ro di ginjang di tarombontai tai,unang be hita marsituganan,ingkon rap sude do hita mangalehon roha.Asa taruli hita di asi niroha dohot pasu – pasu na balga nanaeng si pasahaton ni Tuhan i di hita.
Mauliate.

PENULIS:DAPOT PARULIAN SILABAN

REKONSILIASI DIANTARA KETURUNAN BORSAK JUNGJUNGAN SANGAT DIBUTUHKAN.

Sesuai dengan pekembangan jaman dalam era modernisasi saat ini, maka segala sesuatu dalam perubahan, sungguh hal yang tidak terbantahkan dan semuanya yang hidup di jaman kemajuan ini akan serta merta harus sanggup untuk mengikuti dan melakoni segala perubahan sesuai tuntutan jaman.
Mengapa Rekonsiliasi seperti judul artikel ini perlu untuk keturunan Borsak Jungjungan atau yang dikenal luas di suku Batak sebagai orang yang ber marga Silaban ?. Ini adalah suatu hal yang mutlak harus dilakukan saat ini, kalau memang keturunan dari Borsak Jungjungan masih menginginkan persatuan dan kesatuan antara Namarhaha – Maranggi dan tentunya di dukung oleh golongan Boru.
Secara jujur kita harus mengakui bahwa dari antara keturunan Toga Sihombing,dimana sebagai anak yang sulung adalah Borsak Jungjungan sangatlah jauh ketinggalan, baik dibidang ekonomi, pendidikan dan dari segi kultural budaya dan soial.
Berbagai usaha telah ditempuh dan dilakukan oleh Penatua dan Tokoh dari marga Silaban untuk menyatukan persepsi dalam menyatukan pendapat supaya dapat seia – sekata dalam melaksanakan sesuatu yang baik bagi keturunan Borsak Jungjungan Silaban, namun sampai saat ini kekompakan yang dilakoni masih samar – samar, akhirnya menjadi batu sandungan dan bahkan mengakibatkan benturan – benturan yang kurang baik antara namarhaha – maranggi yang secara otomatis akan menimbulkan mandek nya usaha – usaha yang dilakukan demi kemajuan bersama.
Maka seiring perkembangan jaman,kita perlu mencari, memahami apakah sumber permasalahan yang mungkin terlewatkan atau tertinggal bahkan tidak tersentuh diantara sesama marga Silaban, Kenapa anggi doli Borsak yang tiga lagi bisa tergolong sukses dalam persatuan dan kesatuan mengharumkan nama dari ompung mereka?.
Kita perlu merunut ke belakang,menurut hemat penulis,salah satu sumbernya adalah mengenai garis keturunan ( Tarombo ) dimana khususnya Keturunan Op.Raja Dioma – oma yaitu : Datu Bira, Datu Mangambe dan Datu Guluan masih mempunyai tarombo yang berbeda satu sama lain. Dan yang lebih menonjol dalam hal ini adalah pengambilan nomor silsilah keturunan langsung di tetapkan dimulai dari Datu, lantas Op Raja Dioma- oma di selipkan dimana? bukankah itu ayah dari Datu Bira, Datu Mangambe dan Datu Guluan? Kita dengan semangat mengatakan keturunan Borsak Jungjungan, tetapi disaat kita mengucapkan itu, kita telah membohongi diri kita sendiri sebab di penomoran marga saya, Borsak Jungjungan tidak ada, anaknya tidak ikut dan bahkan Ayah dari Ompung Saya ( Datu ) semuanya dihilangkan, bukankah ini suatu kebohongan?. Sebagi seorang Kristen diwajibkan menjadi pejuang kebenaran. Dan dalam firman Tuhan ada titah ke lima ( Hormatilah Orangtuamu… ), di dalam Alkitab silsilah dari Adam sampai ke Yesus ada tertulis Mat 1 : 1 – 25 (berarti Silsilah itu perlu diketahui ). Dan dalam falsafah Batak ada tertulis ” Pantun hangoluan, tois hamagoan “.
Dalam sebagian kalangan dari marga Silaban,situasi yang kurang lengkap dalam menyatukan persepsi mengenai tarombo ini adalah sesuatu hal yang tabu untuk dibicarakan, lalu sampai kapankah kita menutupi kekurangan – kekurangan yang melekat di dalam diri kita masing – masing?, dan bagaimana kita untuk melangkah lebih maju kalau hal seperti ini terus kita diamkan?. ini adalah suatu sifat ke angkuhan dan ke egoisan dari marga Silaban. Dari situasi yang kita alami saat ini khususnya mengenai garis nomor keturunan ( Tu ginjang dang marnasahat,tu toru laos tamba rundut ) ai nungnga taihuthon mambuat nomor sian Datu tontu sian tonga –tonga, ujung na sai lalap diparalang – alangan laos hot gaung – gaung, Akhirnya kebersamaan antara sesama marga Silaban namarhaha – Maranggi tetap dalam keadaan semu dan samar – samar.
Sebagai bahan perbandingan,bisa kita saksikan kekompakan dan kebersamaan dari Anggi doli kita keturunan Borsak Sirumonggur, Borsak Mangatasi dan Borsak Bimbingan, mereka dengan bangga membesarkan dan menghormati nama besar dari Ompungnya dengan mengikut sertakan dan menempatkan Borsak sebagai nomor satu dalam silsilah penomoran dalam garis keturunannya. ( Sian ginjang Tota laos tu toru gabe tiur gabe sada ma rohana laho marpambahenan ). Yang kita alami sekarang khususnya dari keturunan Borsak Jungjungan: (tu ginjang dang sada dope pandapot, na di toru pe laos so dianturehon = Godang dope sian pinompar ni Ompui na so haru tangkas masuk tu pinompar ni Borsak Jungjungan ).
Akhirnya tulisan ini semoga dapat menggugah hati dan pemikiran dari keturunan Borsak Jungjungan supaya mau meluruskan sejarah, berembuk, berdiskusi dan duduk bersama didalam kasih persaudaraan Namarhaha – Maranggi,disertai dengan niat yang tulus dalam kerendahan hati.
Horas ( Diangka pandohan nahurang lobi,tontong ma hita marsianjuan )

Penulis : Dapot Parulian Silaban ( Salah seorang pemerhati dari keturunan Borsak Jungjungan di Jabodetabek )

REKONSILIASI DIANTARA KETURUNAN BORSAK JUNGJUNGAN SANGAT DIBUTUHKAN.

Sesuai dengan pekembangan jaman dalam era modernisasi saat ini,maka segala sesuatu dalam perubahan,sungguh hal yang tidak terbantahkan dan semuanya yang hidup di jaman kemajuan ini akan serta merta harus sanggup untuk mengikuti dan melakoni segala perubahan sesuai tuntutan jaman.

Mengapa Rekonsiliasi seperti judul artikel ini perlu untuk keturunan Borsak Jungjungan atau yang dikenal luas di suku Batak sebagai orang yang ber marga Silaban ?.Ini adalah suatu hal yang mutlak harus dilakukan saat ini,kalau memang keturunan dari Borsak Jungjungan masih menginginkan persatuan dan kesatuan antara Namarhaha – Maranggi dan tentunya di dukung oleh golongan Boru.

Secara jujur kita harus mengakui bahwa dari antara keturunan Toga Sihombing,dimana sebagai anak yang sulung adalah Borsak Jungjungan sangatlah jauh ketinggalan,baik dibidang ekonomi,pendidikan dan dari segi kultural budaya dan soial.

Berbagai usaha telah ditempuh dan dilakukan oleh Penatua dan Tokoh dari marga Silaban untuk menyatukan persepsi dalam menyatukan pendapat supaya dapat seia – sekata dalam melaksanakan sesuatu yang baik bagi keturunan Borsak Jungjungan Silaban,namun sampai saat ini kekompakan yang dilakoni masih samar – samar,akhirnya menjadi batu sandungan dan bahkan mengakibatkan benturan – benturan yang kurang baik antara namarhaha – maranggi yang secara otomatis akan menimbulkan mandek nya usaha – usaha yang dilakukan demi kemajuan bersama.

Maka seiring perkembangan jaman,kita perlu mencari,memahami apakah sumber permasalahan yang mungkin terlewatkan atau tertinggal bahkan tidak tersentuh diantara sesama marga Silaban,Kenapa anggi doli Borsak yang tiga lagi bisa tergolong sukses dalam persatuan dan kesatuan mengharumkan nama dari ompung mereka?.

Kita perlu merunut ke belakang,menurut hemat penulis,salah satu sumbernya adalah mengenai garis keturunan ( Tarombo ) dimana khususnya Keturunan Op.Raja Dioma – oma yaitu : Datu Bira,Datu Mangambe dan Datu Guluan masih mempunyai tarombo yang berbeda satu sama lain.Dan yang lebih menonjol dalam hal ini adalah pengambilan nomor silsilah keturunan langsung di tetapkan dimulai dari Datu,lantas Op Raja Dioma- oma di selipkan dimana?bukankah itu ayah dari Datu Bira,Datu Mangambe dan Datu Guluan?Kita dengan semangat mengatakan keturunan Borsak Jungjungan,tetapi disaat kita mengucapkan itu,kita telah membohongi diri kita sendiri sebab di penomoran marga saya,Borsak Jungjungan tidak ada,anaknya tidak ikut dan bahkan Ayah dari Ompung Saya ( Datu ) semuanya dihilangkan,bukankah ini suatu kebohongan?.Sebagi seorang Kristen diwajibkan menjadi pejuang kebenaran.Dan dalam firman Tuhan ada titah ke lima ( Hormatilah Orangtuamu… ),di dalam Alkitab silsilah dari Adam sampai ke Yesus ada tertulis Mat 1 : 1 – 25 (berarti Silsilah itu perlu diketahui ).Dan dalam falsafah Batak ada tertulis ” Pantun hangoluan,tois hamagoan “.

Dalam sebagian kalangan dari marga Silaban,situasi yang kurang lengkap dalam menyatukan persepsi mengenai tarombo ini adalah sesuatu hal yang tabu untuk dibicarakan,lalu sampai kapankah kita menutupi kekurangan – kekurangan yang melekat di dalam diri kita masing – masing?,dan bagaimana kita untuk melangkah lebih maju kalau hal seperti ini terus kita diamkan?.ini adalah suatu sifat ke angkuhan dan ke egoisan dari marga Silaban.Dari situasi yang kita alami saat ini khususnya mengenai garis nomor keturunan ( Tu ginjang dang marnasahat,tu toru laos tamba rundut ) ai nungnga taihuthon mambuat nomor sian Datu tontu sian tonga –tonga,ujung na sai lalap diparalang –alangan laos hot gaung – gaung,Akhirnya kebersamaan antara sesama marga Silaban namarhaha – Maranggi tetap dalam keadaan semu dan samar – samar.

Sebagai bahan perbandingan,bisa kita saksikan kekompakan dan kebersamaan dari Anggi doli kita keturunan Borsak Sirumonggur,Borsak Mangatasi dan Borsak Bimbingan,mereka dengan bangga membesarkan dan menghormati nama besar dari Ompungnya dengan mengikut sertakan dan menempatkan Borsak sebagai nomor satu dalam silsilah penomoran dalam garis keturunannya.( Sian ginjang Tota laos tu toru gabe tiur gabe sada ma rohana laho marpambahenan ).Yang kita alami sekarang khususnya dari keturunan Borsak Jungjungan:(tu ginjang dang sada dope pandapot,na di toru pe laos so dianturehon = Godang dope sian pinompar ni Ompui na so haru tangkas masuk tu pinompar ni Borsak Jungjungan ).

Akhirnya tulisan ini semoga dapat menggugah hati dan pemikiran dari keturunan Borsak Jungjungan supaya mau meluruskan sejarah,berembuk,berdiskusi dan duduk bersama didalam kasih persaudaraan Namarhaha – Maranggi,disertai dengan niat yang tulus dalam kerendahan hati.

Horas ( Diangka pandohan nahurang lobi,tontong ma hita marsianjuan )

 

Penulis : Dapot Parulian Silaban ( Salah seorang pemerhati dari keturunan Borsak Jungjungan di Jabodetabek )

PAPARAN ; KRONOLOGIS, MENGENAI PENOLAKAN PEMBANGUNAN MONUMEN BORSAK JUNGJUNGAN

1.KILAS BALIK

Keberadaan keturunan Borsak Jungjungan baik di bona pasogit maupun di tanah perantauan menunjukkan angka peningkatan populasi, baik di bidang ekonomi, sosial maupun di bidang pendidikan mengalami kemajuan yang signifikan dan tidak ketinggalan dari marga – marga lain yang ada di marga Batak.  Oleh karena itu, sebagai ucapan syukur dan terima kasih pada Tuhan, sehingga para penatua dari keturunan Borsak Jungjungan yang ada di Bona Pasogit maupun yang di perantauan sepakat untuk menggagas suatu perhelatan besar dalam bentuk pesta dan doa bersama  bagi seluruh keturunan Borsak Jungjungan Silaban ,Boru dan Bere .  Dari hasil kesepakatan itu terlaksanalah pesta Doa bersama pada tgl 10 Oktober 2010.

2.KEBERADAAN PUNGUAN BORSAK JUNGJUNGAN JABODETABEK.

Setelah selesainya Pesta Doa bersama tgl 10 Oktober 2010 ,Punguan Borsak Jungjungan Jabodetabek mengadakan rapat anggota sekaligus sosialisasi dan laporan panitia pesta Doa bersama di bulan November 2010 bertempat di sekretariat Silaban ( Jl.Gempol).  Sebagian Penatua dan penasehat punguan berhalangan hadir pada rapat tersebut akhirnya disepakati bahwa laporan panitia di tangguhkan dan akan di serahkan kembali pada acara pembubaran panitia Pesta doa bersama yang akan di laksanakan di kemudian hari. Kemudian paparan dan sosialisasi program sebagai hasil kesepakatan dari pesta doa bersama yang sudah dilaksanakan di bona ni pasogit dilanjutkan pada rapat hari itu , dengan  point – point hasil kesepakatan bersama panitia pesta doa bersama , antara lain :

1. Terpilihnya Ketua Borsak Jungjungan se dunia (Peserta rapat menanggapi secara Pro dan Kontra, karena banyaknya hal dari tahapan – tahapan pembentukan suatu punguan marga se dunia belum melalui  proses sebagaimana mestinya ,  maka hasil rapat memutuskan supaya keberadaan Punguan Borsak Jungjungan se Dunia segera dikaji kembali, dan Ketua yang terpilih ( Formatur) mengadakan sosialisasi yang mendalam terhadap semua punguan keturunan Borsak Jungjungan dan melengkapi segala perangkatnya…… ( sampai Detik ini tidak terksana )

2.  Rencana pembangunan Monumen Borsak Jungjungan. ( Hasil kesepakatan rapat:  Untuk pelaksanaanya harus diadakan koordinasi yang aktif terhadap penatua – penatua yang ada di bona pasogit beserta semua punguan – punguan keturunan Borsak Jungjungan dimana pun berada baik dalam pembentukan kepanitiaan maupun pentingnya informasi tentang pelaksanaanya…….. ( Sampai Detik ini  Tidak  terlaksana ).

3. Laporan Keuangan Panitia Pesta doa Bersama ( Di tunda ) untuk dilaksanakan di kemudian hari.

3. HILANGNYA INFORMASI DAN BEDA PERSEPSI.

Setelah sekian lama semua  anggota  menunggu hasil  kesepakatan rapat punguan Borsak Jungjungan Jabodetabek yang diadakan bulan November tidak ada tindaklanjutnya.  Akan tetapi sebagian Orang tua Marga Silaban, baik yang ada di jabodetabek dan sebagian dari Bandung memilih dan bertindak atas pribadi/pikiran dan hati nuraninya sendiri, tanpa melibatkan Punguan Borsak Jungjungan Jabodetabek atau mungkin Punguan Borsak Jungjungan yang di daerah lain tidak pernah dilibatkan dengan  Slogan ” Maju tak gentar , tanpa Punguan kita Bisa “, kira – kira begitu mungkin prinsipnya kemudian dari mulut – ke mulut terdengar khabar bahwa panitia untuk pelaksananan pembangunan monumen Borsak Jungjungan sudah mulai bekerja.  Akhirnya timbul pertanyaan : Sejak kapan dibentuk?,  Siapa yang mensyahkan?Sejauh mana pemahamanya tentang apa yang mau dikerjakan,  Bukankah ini menyangkut tentang Nama besar Ompu Parsadaan? , Kenapa tidak pernah ada pemberitahuan terhadap Punguan?, Sudahkah semua keturunan Borsak Jungjungan terwakili paling sedikit untuk sekedar mengetahuinya?.

Setelah diadakan pendalaman atas semua pertanyaan diatas, ternyata semua pertanyaan itu adalah suatu pepesan kosong, dan akhirnya  para Tokoh, Natua tua ,  dari  Borsak Jungjungan baru  memahami  bahwa  follow up  hasil  rapat  tidak  di laksanakan,  karena Maksud  dari  Pembangunan  Monumen tersebut  ada  terselubung  Trik  Politik .

4. TEGURAN DAN HIMBAUAN TERHADAP PENGURUS PUNGUAN BORSAK JUNGJUNGAN JABODETABEK
Adanya semangat kekeluargaan dan kesatuan antara keturunan Borsak Jungjungan yang berdomisili di Jabodetabek, segera merespon situasi dan informasi tentang pelaksanaan peletakan batu pertama atas pembangunan monumen Borsak Jungjungan yang akan diadakan tgl 10 Oktober 2013, Para Natua tua  yang sudah Sepuh  dari  Punguan mempertanyakan hal ini kepada Pengurus Punguan, ” kenapa Peberitahuan dari Pengurus tidak pernah sampai kepada semua anggota punguan?” . ” Bukankah Pekerjaan/pendirian monumen ini milik kita semua keturunan Borsak Jungjungan?”
Setelah Pengurus mendapat pertanyan yang terus menerus dari para anggota  akhirnya  PENGURUS  Punguan Borsak Junjungan Jabodetabek  mengadakan  rapat istimewa  pada tgl 17/08/2013 di hotel Matra yang di hadiri para Pengurus, Tokoh adat, Sesepuh dan beberapa anggota. Dalam rapat tersebut  Ketua Borsak Jungjungan Sejabodetabek : Janter Silaban dengan tegas memberitahukan kepada semua peserta rapat bahwa : Tentang adanya khabar berita akan dimulainya pembangunan monumen Borsak Jungjungan di Dolog Margu Humbahas  sebagai pengurus tidak pernah DI UNDANG  DAN TIDAK  MENGETAHUI , ADANYA  RENCANA  TERSEBUT . Salah satu anggota panitia sekaligus  Penasehat di Punguan Jabodetabek hadir  menanggapi dengan perkataan yang  kurang baik ( Tidak etis kalau dituliskan disini ). juga menyepakati/ menerima Amanah   untuk  mengadakan  pertemuan  Panitia Pesta Pembangaunan dengan  Pengurus  Jabodetabek , akan tetapi   Sampai pada hari H peletakan batu pertama, Amanah yang diterima salah seorang penasehat tidak pernah dilaksanakan, ,,,,,,,,   da…da… Selamat tinggal Jabodetabek dan Punguan Borsak Jungjungan di daerah lain .

5. PESTA PARTANGIANGAN POMPARAN DATU MANGAMBE MANGAMBIT DI HUTA SILABAN 12 OKTOBER 2013
Pada tgl 12 Oktober 2013 telah diadakan partangiangan pomparan Datu Mangambe Mangambit di Huta Silaban, yang dihadiri sekitar 3000 orang, dari berbagai pelosok antara lain dari : Bandung, Jabodetabek, Lampung , Jambi, PK.Baru. Duri, Bagan batu, Batam ,Tebing tinggi , Medan , Dairi, Padang Padang Sidempuan , Sibolga dan lain lain  serta  semua bona pasogit pomparan ni Datu Mangambe Mangambit dan harus diakui semua yang hadir pada acara tersebut , bahwa Acara ini Luar Biasa dan Sukses.
Panitia  Pesta Partangiangan dari Monapasogit , mengundang beberapa utusan anak Pangaranto untuk mengadakan Rapat terbuka bagi Pinompar ni Datu Mangambe Mangambit  pada  malam  tgl 11 , 12 , 13 /10/2013  dimulai Jam 19.00  dilokasi Patung Datu Mangambe Mangambit yang dihadiri 150 orang lebih  untuk  membahas   beberapa  topik yang  sangat  Penting  , yaitu :
5.1. Keberadaan pembangunan monumen Borsak Jungjungan yang berlokasi di Dolog Margu
5.2. Pelaksanaan  Pesta  Ulang Tahun  Emas Tugu NI DATU MANGAMBE MANGAMBIT  Thn 2016

Songonon ma Hata dohot Pandapot natarbege di Rapot i :

1.Hatorangan ni Natua – tua ni Pomparan ni Datu Mangambe Mangambit na adong Di Bona Nipasogit na mandohoti rapot i, sude mandok dang parbinoto, dang hea dilibathon hami laho manaringoti aha namasa di si ulaon nalaho pajongjonghon monumen ni Borsak Jungjungan, alai heado sahali di undang hami tu sada rapot, hubahen hami alus nami dungkon ni i,  dang hea be binoto manang naung sahat didia, jadi keputusan sia hami “Dang Parbinoto Hami disi”

2. Hatorangan ni sude anak ranto manang na sian diape luat na , sada do tong pandapot na “Dang parbinoto Hami disi ai sohea adong boa – boa tu Hami” Alai Hami angka Ianangkon mu na dipangarantoan, meme ni Hamu natua – tua nami natinggal di bona ni pasogit do huallang hami, Tuturi Hamu hami songon dia mambahen nadenggan.
Marganjang ma penorangion , jala tarboto sude, naung ditinggalhon do hape pomparan ni Datu Mangambe Mangambit tarlumobi ma sude namandohoti rapoti di nalaho mangula sada siulaon na bersejarah di pinompar ni Borsak Jungjungan, gabe hohom ma sude natorop i,tung tungki jala maheu do berengon bohi niangka natua – tua i, Jongjong ma sahalak Natua – tua nasian Jakarta mandok: Marsantabi Au di tua ni sangap mu saluhutna angka Bapa dohot Ompung dison ,Molo Hami angka ianangkon mu na di Jabodetabek, sisada ulaon do hami pinompar ni Borsak Jungjungan, alai ala huboto hami barita sian hamu dang parbinoto Hamu di pembangunan ni monumen Borsak Jungjungan di Dolog Margu, antong boha ma hami laho mangulahon Ulaon ni Pomparan ni Borsak Jungjungan di Jabodetabek, Borsak Jungjungan nadia nama Gorahonon nami,Borsak Jungjungan Natagorahon nasai laon do manang na diojakhon na di dolog Marguan .Boasa huroha dang panolopi hita diangka napinajong – jong na i,tabahen ma jolo alasan asa rap mangantusi hita.

3. Seharusnya dalam melaksanakan Peletakan Batu Ojahan, Utusan yang meletakkan harus dipilih secara Adat dan Partuturon, Jadi Natua tua di Bonapasogit belum Pernah MENGUTUS SESEORANG POMPARAN NI DATU MANGAMBE untuk meletakkan Batu Ojahan.

4. Bahawa semua peserta Rapat Menolak dan menyatakan bahwa MONUMEN BORSAK JUNGJUNGAN TIAK SYAH dengan alasan sebagai berikut :

4.1.Secara umum pomparan ni Datu Mangambe Mangambit tidak mendapatkan pemberitahuan  secara resmi, dan tidak pernah menyuruh ataupun mengutus seseorang dari Pomparan ni Datu Mangambe Mangambit sebagai perwakilan dalam hal perencanaan dan pelaksanaan pembangunan monumen Borsak Jungjungan yang ada di Dolog Margu.
4.2 . Mengingat asal usul dan Bona pasogit Borsak Jungjungan yang letak geografisnya tepat berada di huta Tipang, sebagaimana dengan huta bona pasogit dari Saudaranya: Borsak Sirumonggur, Borsak Mangatasi dan Borsak Bimbingan yang sudah di pugar di Tipang, maka perlu ditinjau ulang.

4.3.Dalam Hal pendirian suatu Monumen Parsadaan suatu Marga dari Orang Batak, silsilah/ Tarombo dari semua keturunannya harus di ikut sertakan,Fakta dilapangan : Tarombo / silsilah Borsak Jungjungan yang diketahui keturunannya masih belum seragam, untuk itu perlu harus duduk bersama untuk mencari solusi terbaik yang bisa diterima secara luas di kalangan keturunan Borsak Jungjungan.
Maka, dengan adanya masukan dan pendapat yang membuat situasi dan kondisi Pomparan ni Datu Mangambe Mangambit menjadi ” dikucilkan ” yang seharusnya NATUA TUA YANG DITOKOHKAN DI BONAPASOGIT harus BERPERAN dalam acara Borsak Jungjungan , maka pada saat itu juga diadakan Voting yang yang dipandu seorang Penatua peserta rapat untuk memutuskan pandangan dan pendapat dari Pomparan Datu Mangambe Mangambit, seraya berkata: Kita bebas menentukan pilihan masing – masing, Hari ini tgl 12/10/2013 jam 21.45 dalam rapat Pomparan Datu Mangambe Mangambit “Di pogu ni alaman ni Patung ni Ompunta” Apakah SYAH ATAU TIDAK SYAH Pembangunan monumen Borsak Jungjungan ” ? Dari 150 Orang peserta Rapat, 149 ORG MENYATAKAN TIDAK SYAH dan 1 ( satu) orang menyatakan SYAH karena ikut makan pada hari peletakan batu pertama, Kemudian, peserta rapat Berdiri sambil TEPUK TANGAN memecah keheningan alotnya perjalanan rapat.

6. PENUTUP

Untuk mengakhiri acara rapat hari itu, semua utusan dari anak rantau bergantian menyampaikan kata ucapan syukur dan Terimakasih. Kemudian hasil Keputusan rapat dibacakan kembali oleh pimpinan rapat : Jakondar Silaban di Dampingi Ketua Panitia Pesta ; B Silaban, dengan menggaris bawahi ” PEMBANGUNAN MONUMEN BORSAK JUNGJUNGAN YANG BERLOKASI DI DOLOG MARGU TIDAK SAH BAGI KETURUNAN DATU MANGAMBE MANGAMBIT”.

Note: Panurat:Molo tung adong nalobi hurang, marsianjuan ma hita, Dang adong namaol ulahononta molo olo do hita rap hundul di lage tiar, tiar do panggabean tiardo nang parhorasan. Mauliate.

Dapot Parulian Silaban / Hasan S, SE.

INDAHNYA PERSAUDARAAN ( Bagian II )

Setelah para Penatua keturunan Datu Mangambe Mangambit selesai menyampaikan kata sambutan,acara dilanjutkan dengan makan bersama.Isyarat dari parhobas yang ditempatkan di setiap lajur tempat duduk mengangkat jari jempol keatas pertanda makanan sudah siap untuk dibagikan,Ketua panitia menginstruksikan sebelum makanan dibagi ada baiknya kita berdoa dulu dan untuk ini kami undang Amang Pendeta untuk memimpin doa makan.( Amang Pendeta yang datang dari Dairi naik ke podium untuk memimpin doa,Mari kita bersatu di dalam doa:….,…..,……, Amin).

Baca lebih lanjut

INDAHNYA PERSAUDARAAN ( Bagian I )


Jarum penunjuk waktu tepat menunjuk ke angka tiga sore hari itu tgl 10/Oktober/2013,nada panggilan di hp saya sontak mengingatkan segera dimulainya kisah perjalanan menuju bona ni pasogit dalam rangka menghadiri Pesta “Doa Bersama” bagi seluruh keturunan Datu Mangambe Mangambit yang diadakan dilokasi patung Datu Mangambe Mangambit di Silaban Rura,Humbang Hasundutan.Saya segera merespon panggilan masuk di Hp-ku,Inang Ny.H Silaban Br.Siburian memberitahuku bahwa mereka sudah dijalan menuju ke jalan raya centex. Baca lebih lanjut

Myspace New Years -

Tona sian Bona ni pasogit

Syalom!!!,Horas ma dihita saluhut na.Sai di dongani asi dohot holong nasian Tuhani ma hita ganup di ingananta be.

Dihamu saluhut na na nihaholongan,Amanta Raja dohot Inanta soripada pinompar ni Ompunta Datu Mangambe Mangambit Silaban,na maringanan di bona ni pasogit tarlumobi ma na di tano parserahan.Songon naung di sosohon ni angka Natua – tua pinompar ni Datu Mangambe Mangambit na sian bona ni pasogit,ima dinapatupahon partangiangan di sude pinompar ni Ompunta,nungnga ditotophon be par tingkianna,boho mai patupaonta tgl 12 Oktober 2013 ima namaringanan di huta Silaban,lokasi tugu ni Ompunta Datu Mangambe Mangambit. Baca lebih lanjut